manzilbiru

al-Qur'an dan nuansa Warna Biru

Category Archives: Uncategorized

Seni Baca Al-Qur’an

Seni baca Al Qur’an ialah bacaan Al Qur’an yang bertajwid diperindah oleh irama dan lagu.
Al Qur’an tidak lepas dari lagu. Di dalam melagukan Al Qur’an atau taghonni dalam membaca Al Qur’an akan lebih indah bila diwarnai dengan macam-macam lagu. Untuk melagukan Al Qur’an , para ahli qurro di Indonesia membagi lagu atas 7 ( tujuh ) macam bagian. Antara lain sebagai berikut :

1. Bayati
2. Shoba
3. Hijaz
4. Nahawand
5. Rost
6. Jiharkah
7. Sikah
Baca pos ini lebih lanjut

Mengapa Al-Qur’an harus bernuansa seni?

Membaca Al Quran dengan nuansa yang indah tentu dambaan setiap muslim. Namun, keindahan itu tentu tak akan sempurna (atau bahkan dosa) bila Al Quran sendiri dilantunkan tak sesuai dengan kaidah bacaannya (ilmu tajwid). Lagu (nagham) sebagai salah satu komponen penghias tilawatil quran pun demikian. Ia sangatlah erat kaitannya dengan ilmu dan adab membaca Al Quran yang disebut ilmu tajwid. Di sana sudah diatur bagaimana hukum panjang pendek dalam mushaf suci, bacaan ghunnah, ikhfa’, idgham, makhraj, dan hukum-hukum lainnya. Al Quran dapat dibawakan dengan jahr (suara keras), sirr (lirih), atau di baca dalam hati.

Dalam Al Quran disebutkan bahwa membaca Al Quran haruslah dengan tartil. Pengertian bacaan yang mujawwad dan tartil saat melantunkan Al Quran di sini setidaknya mencakup enam unsur, yakni bagus bacaannya, bagus tajwidnya, bagus suaranya, bagus lagu dan variasinya, bagus pengaturan nafasnya, serta bagus mimik mukanya (sesuai dengan makna ayat yang dibaca). Lalu, tartil sendiri itu apa? Sayyidina ‘Ali Karramallahu Wajhah menjelaskan sebagai berikut : Attartiilu huwa tajwiidul huruf wa ma’rifatul wuquf, “tartil adalah membaguskan huruf-huruf dan mengerti tentang berhentinya bacaan”. Ada poin penting yang perlu digaris bawahi dari pengertian yang disampaikan oleh sayyidina ‘Ali RA tersebut, “membaguskan huruf”.Keindahan bacaan huruf Al Quran hendaknya dijaga bila tidak kemungkinan besar akan merusak makna ayat yang dibaca. Tersirat juga dalam “memperbagus huruf” ini hendaknya kita menjaga agar tak merusak makna Al Quran karena apa yang kita baca didengarkan oleh Allah dan orang-orang mukmin di sekitar kita. Dari sini akhirnya muncul unsur suara. Tak heran kemudian bila Rasulullah bersabda :

Baca pos ini lebih lanjut

Filosofi Warna Biru

Biru adalah getaran warna kelima mendasar, dan simbolis dan medis baik lawan dari merah dampaknya. Hal ini disebut “terdingin” warna, dan ketika digunakan dalam dekorasi membuat hal-hal tampak lebih jauh. Biru singkatan dari vertikal, seperti ketinggian dan kedalaman; langit biru di atas, laut biru di bawah ini. Sebagai warna langit, juga digunakan untuk melambangkan surga, atau di gereja, Kebenaran dan Eternity. Orang dahulu berbicara tentang langit biru yang “bertahan selamanya.”

Baca pos ini lebih lanjut